Jumat, 17 Oktober 2014

budidaya kroto atau Telur Semut rangrang

 ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, namun sebelum memulai pada tahapan-tahapan tersebut  sebaiknya kita mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk memperlancar  budidaya kroto ini. Untuk langkah pertama yaitu kita siapkan terlebih dahulu  peralatan yang dibutuhkan diantaranya : rak susun, toples atau pipa, dan wadah untuk pakan dan minum.
Budidaya kroto, Cara Budidaya Kroto, ternak kroto, Budidaya Semut  Rangrang, cara ternak kroto, budi daya kroto, ternak semut rangrang, budidaya kroto rumahan

Pembuatan Rak Untuk Budidaya Kroto

Rak yang dipakai bisa dari bahan besi, kayu atau pipa yang disambung. Rak besi ini bertujuan untuk koloni semut rangrang agar mereka dapat hidup di sekitar rak itu saja tidak keluar dari area rak tersebut, selain itu dengan  adanya rak tersebut kita dapat memonitor perkembangan  semut rangrang yang ada didalamnya.
Ukuran rak yang standar yaitu memiliki tinggi 1,5 m panjang 2m dan lebarnya 0,5m. Kemudian buatlah tahapan-tahapan pada rak tersebut dengan  ketinggian 30-40 cm dengan alas triplek, dan untuk ketinggian kaki dari batasan lantai ke rak yang paling bawah ukurannya sama yaitu 30 cm, hal ini menjaga semut supaya tidak keluar dari rak.
Sama halnya seperti rak untuk budidaya ulat hongkong, rak untuk budidaya kroto atau semut rangrang pun bagian kaki rak harus memakai wadah yang berisikan air atau oili, hal ini bertujuan untuk menjaga semut keluar dari rak atau kabur.

Rumah Sarang Untuk Semut Rangrang

Media yang biasa digunakan untuk tempat sarang semut rangrang yang sering di pakai oleh para peternak semut rangrang yaitu toples plastik dan pipa.  Apabila kita menggunakan toples maka buatkan lubang pada toples tersebut dengan  diameter 1 cm dibagian samping atas toples, hal ini penting karena lubang kecil ini nantinya akan dijadikan jalur  untuk keluar masuk semut rangrang tersebut pada saat mengambil pakan yang berada diluar toples.
Setelah toples dilubangi maka semut rangrang siap untuk dimasukan, setelah semut masuk pada toples maka toples yang sudah dilubangi tersebut, tutup lubangnya sekitar 2-3 jam hal ini dilakukan supaya semut yang baru mendiami toples tersebut dapat beradaptasi  di dalam toples tersebut.
Sedangkan apabila anda ingin menggunakan pipa pvc atau paralon maka yang harus diperhatikan ukuran pipa tersebut, ukuran pipa yang akan digunakan yang memiliki ukuran 1,5 atau 2 inci, dan perlu diperhatikan bahwa ukuran ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas semut tersebut ketika menghasilkan kroto.
Setelah anda mendapatkan pipa yang sesuai, potonglah pipa tersebut dengan ukuran panjang 20 cm, ukuran ini untuk memudahkan penyimpanan pipa tersebut di atas rak.

Tempat Pakan Untuk Semut Rangrang

Seperti yang telah ditulis pada postingan sebelumnya bahwa jenis pakan untuk semut rangrang ada beberapa macam, jenis-jenis pakan ini sangat berpengaruh pada perkembangan semut rangrang dan secara otomatis juga akan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas kroto yang dihasilkan.
Untuk lebih jelasnya apa saja pakan tersebut silahkan baca dulu di sini Pakan Semut Rangrang.
Setelah kita mengetahui jenis pakan untuk budidaya kroto ini, selanjutnya yang tidak kalah pentingnya yaitu tempat pakannya. Untuk tempat atau wadah pakan ini kita  bisa menggunakan baki atau nampan plastic, jumlah yang disediakan minimal 2. 
Dan yang harus diperhatikan pada tempat pakan ini yaitu harus selalu terisi makanan jangan sampai kosong, biasanya kalau tidak tersedia makanan semut rangrang akan berusaha keluar dari rak tersebut untuk mencari makan. Kemudian satu hal lagi yang perlu diperhatikan yaitu tempat pakan harus selalu bersih.

Cara Menyimpan Bibit Semut Rangrang

Budidaya kroto toples, Budidaya kroto, Cara Budidaya Kroto, ternak kroto, Budidaya Semut  Rangrang, cara ternak kroto, budi daya kroto, ternak semut rangrang, budidaya kroto rumahan

Bagi anda yang mendapatkan bibit semut dari alam, maka anda tinggal meletakkan sarang semut tersebut di atas pipa (paralon) yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan biarkan sampai daun sarangnya mengering. Biarkan koloni semut rangrang tersebut berpindah secara sendirinya, setelah meninggalkan sarang daun tersebut maka kita ambil dan buang daun bekas sarang tersebut supaya tidak mengotori rak tersebut.
Dan apabila anda mendapatkan atau membeli bibit dari tempat pembibitan, maka anda harus menyebarkan bibit tersebut ke susunan selongsong pipa paralon pada rak. Kemudian anda selipkan 1-2 selongsong paralon yang berisi koloni diantara 10-25 selongsong paralon  yang sudah disusun, dengan cara tersebut semut rangrang akan membentuk sarang baru secara alami dengan merajut jaring-jaring dari telur semut, dan secara alami semut-semut tersebut akan menghasilkan kroto-kroto pada tempat tersebut.
Bisnis budidaya kroto ini sangat menjanjikan dari segi ekonomi, seperti yang pernah saya bahas sebelumnya bahwa konsumen kroto tidak hanya di Indonesia saja bahkan sampai juga ke Malaysia (lebih lengkap baca di sini Bisnis Kroto). 
Maka bagi anda yang ingin mencoba atau baru memulai bisnis kroto ini saya sarankan harus memahami terlebih dahulu kehidupan tentang semut rangrang ini, supaya pada saat kita membudidayakan semut rangrang ini kita dapat meminimalisir kegagalan-kegagalan (kerugian).
Dan satu lagi saran saya, apabila anda ingin paham betul tentang panduan cara budidaya kroto modern ini silahkan anda baca buku yang berjudul “kupas Tuntas BUDIDAYA KROTO CARA MODERN” yang ditulis oleh BAYOU PRAYOGA, dan diterbitkan oleh Penebar Swadaya. Buku tersebut mengupas semua seputar kroto dan cara budidayanya secara lengkap.

Selanjutnya anda dapat membaca postingan sebelumnya :

Cara Merawat Murai Batu Untuk Lomba
Cara Ternak Kenari Yorshire

Sumber Buku : Kupas Tuntas BUDIDAYA KROTO CARA MODERN  Penerbit, Penebar Swadaya
Sumber Gambar : http://nestbirds1.com/

Mengenali Tanda Jenis Kelamin Burung Parkit

Burung parkit, ternak burung parkit, parkit, budidaya burung parkit, harga parkit, harga parkit holland




Menentukkan jenis kelamin hanya berdasarkan bentuk tubuh atau warna bulu dan cirri-cirinya secara sepintas lalu tidaklah cukup. Tetapi benar-benar harus diteliti sedekat mungkin agar dapat dipastikan yang jantan dan betina.


Dalam pembudidayaan atau ternak burung parkit hal ini cukup penting, karena harus diketahui secara pasti mana parkit jantan dan mana betina. Sebab ini nantinya akan sangat menentukan dalam usaha untuk menjodohkan atau mengembangbiakkan burung parkit itu. Bila kita tidak  mengetahui mana jantan dan betina, maka selamanya tidak akan bisa berkembang biak, dan ini tentunya akan merugikan dalam usaha untuk pembibitan. 
Memang dalam rangka menentukkan parkit jantan dan betina perlu dibutuhkan suatu pengalaman. Namun dengan ketekunan latihan yang terus-menerus, pada akhirnya nanti akan bisa ditilik secara pasti antara jantan dan betina. 

Tanda-tanda yang paling mudah untuk menentukkan adalah sebagai berikut.


  • Ciri-ciri Parkit jantan


Dahi bagian kepala lebih tinggi (lebih maju)
Ubun-ubun berbentuk tinggi membulat
Cuping hidung cenderung lebih kasar dan berwarna semburat biru

  • Ciri-ciri Parkit betina


Dahi bagian kepala berbentuk rendah dan lebih datar
Bagian ubun-ubun rendah dan juga agak mendatar
Cuping hidung cenderung lebih halus dengan warna pelisir keputih-putihan dan berwarna agak                        kecoklatan.
Perlu diketahui bahwa bagian cuping hidung untuk parkit albino (warna putih) atau parkit yang belum dewasa. Seringkali sulit untuk ditentukan warnanya. Karena itu untuk jenis parkit seperti ini cara pembedaannya harus dilihat dari bentuk kepala dan bentuk cuping hidung.
Kekeliruan dalam menentukan jenis kelamin akan sangat merugikkan. Karena tidak bisa dikembangbiakkan. Misalnya jantan semua, jelas tidak akan menghasilkan telur, sedangkan bila betina semua dapat bertelur tetapi tidak akan menetas.
Selain itu kelak pada waktu hendak menjodohkan juga harus diketahui secara pasti garis keturunannya. Jangan sekali-kali menjodohkan atau menernakan parkit yang masih sedarah. Karena hasilnya kurang baik.

Cara menjodohkan parkit

Burung parkit hampir sama dengan burung dara, yaitu hidup secara berpasang-pasangan atau monogami. Kehidupan cara monogami berlangsung terus sampai mereka berpisah dengan sendirinya karena mati atau karena dipisahkan secara paksa untuk tujuan tertentu, misalnya karena sakit atau karena memang harus dipisahkan sementara.
Untuk membuat agar parkit dapat hidup sejodoh dengan pasangannya seperti burung dara, bukanlah pekerjaan sulit, asalkan cara-cara dapat menjodohkan mengikuti sifat alami dari burung parkit itu sendiri. Dan tujuan dalam menjodohkan tentunya agar berkembang biak sehingga menghasilkan keturunan yang baik untuk generasi mendatang. Untuk itu factor ini tidak lepas dari masalah bibit dan bagaimana cara mengawinkannya.

Memilih bibit yang baik

Untuk mengatasi hal itu dalam memilih calon bibit harus memperhatikan hal-hal berikut:

  • Seyogyanya membeli bibit langsung pada peternak yang sudah berpengalaman atau bisa juga meminta nasehat pada Balai Pembibitan yang ditangani oleh pemerintah daerah setempat.
  • Perhatikan brosur-brosur parkit yang banyak diedarkan oleh poultry shop setempat.
  • Bibit jantan dan betina seyogyanya dibeli dari peternak yang berbeda untuk menghindari “perkawinan sedarah”. Tetapi bila harus  membeli pada peternak yang sama, pastikan bahwa parkit yang hendak dijodohkan bukan berasal dari garis keturunan yang sama.
  • Pilihlah bibit yang belum pernah dijodohkan. Untuk itu seyogyanya memilih parkit yang masih muda.
  • Bentuk badan ideal, dan memnuhi syarat sebagai calon bibit yang baik.
Artikel sebelumnya yang anda dapat baca  Cara Menjinakan Burng Parkit dan Jenis - Jenis Burung Parkit

Sumber Buku: "PENANGKARAN BURUNG PARKIT" Penerbit: CV. Aneka Solo